Tidak Bisa Mengalihkan Pandanganku Darimu - Chapter 1660

Bab 1660: Transaksi Internal

Penerjemah:  Terjemahan Fantasi Tak Berujung  Editor:  Terjemahan Fantasi Tak Berujung

“Bekerja itu penting, tapi kamu juga harus istirahat. Saya khawatir Anda akan mati secara tak terduga jika Anda terus bekerja sepanjang malam tanpa tidur setiap beberapa hari. ” Jiang Yao menatap dan menunjuk ke Hong Ke. “Lingkaran hitam di bawah matamu sangat menonjol. Kamu tidak akan menarik lagi jika terus bertingkah seperti ini.”

Hong Ke menggelengkan kepalanya. “Saya sudah menikah. Lin Techeng tidak bisa mengeluh tentang saya jika saya tidak terlihat baik, dan dia juga tidak bisa mengembalikan saya. Ini kasus yang berbeda untuk Xiao An.”

Hong Ke memakai sandalnya dan menguap saat dia memasuki pintu. Dia berteriak kepada Xiao An, “Apakah kamu mendengar apa yang dikatakan bos? Jangan repot-repot begadang di masa depan. Jangan ikuti saran kami. Bonus akhir tahun Anda akan tergantung pada apakah Anda tumbuh lebih buruk di masa depan.”

“Aku akan mendapatkannya jika kamu melakukannya.”

Xiao An melewatkan sarapan. Setelah memasuki rumah, dia berjalan ke dapur, mengumpulkan banyak barang dari lemari es, dan meletakkannya di atas meja kopi.

“Hong Ke menyiratkan bahwa bos Anda mungkin bepergian ke suatu tempat dan menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan Anda seorang pria.” Xiao Yuan memilih sebungkus biskuit rasa daun bawang dari antara makanan pembuka di atas meja. Dia merobeknya terbuka dan melahapnya.

“Bukankah kamu mengatakan bahwa di masa depan, suamiku harus bergantung pada Boss untuk membagikan bonus akhir tahun? Saya akan dengan senang hati menerimanya jika dia ingin memberi saya kesenangan itu. Kalau begitu biarkan Bos memberiku suami dan memberimu istri untuk bonus akhir tahun kami, ”kata Xiao An sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

“Justru itulah yang akan saya lakukan. Saya akan memberikan Anda kepada Xiao Yuan dan memberikan Xiao Yuan kepada Anda. Jaga semuanya dilakukan secara internal. ” Jiang Yao mendorong makanan ringan ke sisi meja dan meletakkan beberapa buah potong di atasnya. “Sudah waktunya untuk makan sesuatu. Anda harus mengonsumsi lebih banyak buah dan lebih sedikit makanan olahan. Anda tidak akan bisa makan setelah makan jika tidak. Lihat kamu, kamu belum sarapan, kan? Bahkan jika kamu tidak mati mendadak, aku khawatir kamu akan mati kelaparan.”

Jiang Yao menggelengkan kepalanya pada Lu Yuqing dan berkata, “Saudari, orang-orang ini tidak bisa hidup seperti ini. Mengapa kita tidak menemukan mereka sebagai pelayan? Pelayan bisa membantu mereka memasak, mencuci, dan bersih-bersih. Jika mereka tidak ada di rumah, pelayan dapat mengirim beberapa makanan ke lab. Mereka tidak perlu makan jika mereka tidak lapar.”

“Bos, kamu terlalu bijaksana.” Xiao Yuan tampak terpengaruh saat dia menggenggam biskuit di telapak tangannya. “Jika Anda dapat memberi saya Xiao An pada akhir tahun, saya akan lebih berterima kasih. Saya membutuhkan seorang budak wanita.”

Xiao An berhenti makan setelah itu. Dia meraih bantal dan memukul Xiao Yuan beberapa kali. “Kamu membutuhkan budak wanita? Saya sangat membutuhkan pelukan jantan! Anda menentang otoritas! Apa yang saya katakan ketika saya memutuskan untuk bergabung dengan tim? Wanita berkuasa di tim kami. Apa kau lupa itu?”

“Aku tidak memberitahumu tentang itu karena aku takut kamu akan ketakutan. Wanita adalah ratu di tim kami, sedangkan pria adalah rajanya.” Dengan satu tangan, Xiao Yuan menggenggam bantal, dan dengan tangan lainnya, dia mempertahankan biskuitnya.

“Apakah kamu ayahku?”

Xiao An sangat gembira. “Jika itu masalahnya, apa statusmu masing-masing dalam keluarga?” dia menanyai Lin Teicheng dan Hong Ke.

“Xiao Yuan, itu omong kosong. Saya tidak diragukan lagi adalah budak maskulin Hong Ke. Saya tidak akan berpura-pura menjadi pensiunan raja.” Lin Teicheng menyilangkan lututnya dan duduk seperti seorang master, namun ucapannya jelas seperti seorang pengikut. Hong Ke tertawa terbahak-bahak di sampingnya hingga matanya hampir buta.

“Mengganggu.”

Xiao Yuan berjalan pergi dengan mendengus. Dia merasa kesal tanpa alasan sama sekali. Dia pikir dia lebih tahan terhadap pernyataan seperti itu.

Jiang Yao telah bosan ketika dia berada di rumah selama beberapa waktu. Namun, wajah-wajah yang dikenalnya menyambutnya ketika dia kembali ke Kota Nanjiang.. Karena tidak ada banyak perbedaan usia di antara mereka, hari-hari monoton Jiang Yao akan segera berakhir.